Senin, 29 Juni 2015

Namida no Yukue [Indonesian part 1]

Selama beberapa tahun terakhir, haruskah aku menggambarkannya sebagai keadaan yang kacau atau penuh histeris? Disana selama 2 waktu aku dalam keadaan tidak bisa mengendalikan diri, tetapi hanya menangis dan menjerit.

UNTUK SHANGHAI

Rumahku berada di kota Tokyo. Jadi, itu wajar bagiku untuk hidup bersama keluargaku. Ini sangat nyaman, namun apartemen (yang ditempati) juga sangat sempit. Sampai sekarang, aku masih tidak punya kamar tidur sendiri. Kami harus menghadapinya dan tidak bisa sendirian ataupun mengunci diri dari setiap perdebatan (anggota) keluarga. Aku masih harus melihat mereka, menatap mata mereka, namun demikian aku malu (lol). Kami tidur di 3 futon bersama dengan ibu, dua saudara laki-laki, dan diriku sendiri. Jadi, selama ada perselisihan dalam keluarga, salah satu dari kami selalu berdiri untuk memecahkan (lol). Hal ini terjadi bahkan setelah aku menjadi member AKB! Ini adalah salah satu alasan mengapa keluarga kami sangat dekat. Keluarga kami sangat keras. Sebagai contoh, ketika aku masih di sekolah menengah, aku sangat lelah dengan semua kegiatan setelah sekolah. Aku pulang dan mengeluh : "Aku tidak ingin mengikuti semua kegiatan setelah sekolah, aku ingin menyerah!" aku yakin banyak Ibu yang memberikan kata-kata yang baik untuk menenangkan anaknya, tapi Ibuku akan berkata, "Wah, kamu mengalami gangguan! Jangan pernah bawa perasaan negatif ke rumah! Jika itu yang ingin kamu lakukan, sekarang berhenti menggangguku, dan keluar!!!" (lol) Ibuku tidak pernah memanjakanku. Aku melihatnya juga tidak peduli. Itulah caranya membesarkanku. Meskipun begitu, ayahku sekarang menjadi lebih lembut (sikapnya), tapi Ibuku tetap menjengkelkan karena ia selalu begitu dari dulu. Ya, begitu menjengkelkan (lol)!

Berkaitan dengan karakterku yang tomboy.... bagaimana aku harus mengatakannya, ketika aku masih kecil, seperti gadis-gadis muda lainnya, aku selalu ingin berpakaian yang cantik. Tapi Ibuku tidak pernah membelikan gaun apapun untukku. Kemudian, di awal sekolah menengah, aku bergabung dengan team basket dan harus memotong pendek rambutku. Tentunya membuatku tidak berminat mengenakan gaun / rok. Ah, aku ingat sekarang, sebenarnya, aku menumbuhkan rambut sedikit lebih panjang untuk audisi AKB karena aku khawatir bahwa mereka akan menolakku karena rambut pendekku. Namun, setelah aku lulus audisi, aku menunjukkan foto lamaku ke member lain dan mereka berkata "Rambut pendek paling cocok untukmu" (lol) Sejak saat itu, aku menemukan posisiku (sebagai tomboy) dan itu mungkin bukan hal yang buruk. Di awal kalimat perkenalanku adalah "GENKING!" dan aku mengenalkan diriku sebagai tomboy! Genki! Itu semacam penggambaran (diriku). Eh? Aku masih belum berubah sama sekali? Ahahahahaha!

Alasan aku memutuskan untuk mengikuti audisi karena aku tidak ingin punya kehidupan yang sama seperti semua orang. Sae, yang benci untuk mengikuti (siapapun), benci untuk mengikuti langkah orang lain. Untuk selera pakaianku, aku sengaja untuk memilih (gaya) yang bukan gaya fashionable di waktu itu. Ketika aku pertama kali bergabung di AKB, aku ditetapkan menjadi Team K (member) yang mempunyai karakter sporty. Yang cocok denganku. Dengan berani,  semua yang kulakukan hanya untuk pergi! Dan aku telah menghabiskan lima tahun pertamaku, tapi dalam hati kekhawatiran dan ketidaknyamanan mulai tumbuh.

Kekhawatiranku adalah... tepat di depanku, ada tembok yang tidak pernah bisa aku lampaui, meskipun dengan semua usaha. Mulai dari awal sousenkyo, aku selalu di posisi sekitar 10. Tentu saja, aku merasa sangat bersyukur dengan posisiku, tapi ini juga berarti aku tidak pernah bisa mencapai tempat yang lebih tinggi. Popularitasku bukan di antara yang paling atas. Drama TV dan project yang penting hanya untuk member yang top atau member yang baru naik (di push). Aku merasa kecewa, yang tidak ada gunanya dan perasaan negatif ini tidak mampu melampaui tembok ini dan akhirnya memuncak.... Tepat di saat ini, titik balik kehidupanku muncul.

Aku mengumumkan untuk di transfer ke SNH48 di konser Tokyo Dome bulan Agustus. Bahkan, aku telah membahas masalah transfer ini dengan management sebelum konser. Reaksi yang ku ucapkan saat itu memang "Mengapa aku?" setelah berada di AKB selama 6 tahun, aku beruntung dipilih dalam acara show balapan kuda, aku juga mulai diakui oleh banyak orang. Di momen penting ini, transfer berarti aku harus menghentikan semua kegiatanku di Jepang, termasuk event handshake. Semua yang telah kubangun selama bertahun-tahun harus dilupakan dan mulai dari awal lagi! Setelah mengatakan itu, aku berdiskusi dengan (Oshima) Yuko, dia berkata, "Dari apa yang kulihat, aku sangat mengagumi kesempatanmu." Mungkin belayar bahasa China bisa memperluas karirku di bidang akting. Kenyataannya aku merasa mudah mendapat kritikan, atau harus ku katakan aku telah mencapai suatu titik menurut pandangan orang lain, Miyazawa Sae tidak dapat membuktikan kemampuannya. Tidak, transfer ini memberikanku peluang yang baru. Aku berpikir lagi dan lagi tentang saran yang diberikan dan meyakinkan diriku sendiri bahwa ini dapat memberikan hasil yang positif. Jadi, aku memutuskan untuk menerima transfer. Tapi keputusan yang ku buat ini membuat ibuku menangis dan dia sangat kecewa tentang hal itu. Dia bertanya kepadaku : "Apakah kamu benar-benar harus pergi?"  Selain itu, kami tidak membiarkan ayahku tahu tentang keputusanku untuk di transfer ke SNH48 (lol). Jadi, ayahku hanya tahu tentang transfer dari pengumuman di Tokyo Dome Concert. Dia kemudian mencari di internet untuk mencari berita. Tidak perlu dikatakan, dia benar-benar terkejut dengan transfer (itu). Sampai sekarang, aku masih merasa menyesal kepada ayahku karena menutupi keputusan ini.

Sebenarnya, transfer ini awalnya dijadwalkan selama satu sampai dua tahun. Rencanaku adalah untuk pergi ke sana, mengajari mereka apa yang aku tahu dan kemudian kembali ke Jepang. Tapi tidak lama setelah transfer diumumkan, ada sesuatu hal tak terduga yang terjadi....

Setelah pengumuman yang kami buat, di bulan Septemper, aku baca di koran bahwa hubungan China - Jepang berubah menjadi tegang. Tentu saja aku khawatir, tapi aku tidak bisa berbuat apapun. Meskipun ada berita itu, aku memutuskan dengan sesama anggota transfer yaitu Mariyannu (Suzuki Mariya) bahwa kami tetap pada rencana awal kami untuk pergi ke China pertama kalinya pada bulan Desember.

Kesan pertama dari anak-anak SNH48.... mereka yang terbaik! Oh, semuanya begitu fresh dan lucu, mereka memanggil kami "Sae-san~", "Mariyannu-san~". Sangat menyambut kami. Kami mendapat sambutan baik. Meskipun ada kendala bahasa, aku berhasil memahami mereka dengan menggunakan aplikasi translate di LINE. Kami juga berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris yang sagat sederhana. Keberhasilan dalam berkomunikasi dengan mereka membuatku merasa baik : "Mungkin kita semua bisa maju bersama-sama!" Namun, hanya 2 sampai 3 member yang punya pengalaman di dance dan aku tidak bohong, tidak ada pelatik dance saat itu......! (lol) Mengingat ini adalah moment grup yang akan bangkit, bagaimana bisa mereka tidak punya instruktur dance!!! Tidak hanya itu, banyak member lainnya "bagaimana-bisa-menjadi-mungkin" sedikit berpikir tentang hal-hal kecil pada saat itu (lol). Member-member itu tidak punya pilihan lain kecuali berlatih gerakan tari dengan menonton DVD. Mereka masih pada tahap "imitasi". Aku dan Mariyannu berada di sana selama 5 hari. Kami berdua menjadi instruktur dance mereka dan kami tidak melakukan apapun tapi hanya mengajarkan mereka bagaimana cara dance. Ya, kami berdua adalah instruktur dance (lol). Perbedaan bahasa yang membatasi komunikasi, juga beberapa istilah-istilah dari tari yang profesional tidak diketahui penerjemah, ditambah semua lagu dalam bahasa Jepang, kami merasa itu benar-benar sulit! Ketika (kami) datang untuk mereka : "Tolong angkat tangan kalian sepertiku di bagian lagu ini!" Aku harus memegang tangan mereka untuk membuat mereka mengerti. Ini tidak mengalami perkembangan yang berarti. Setelah berkata hal itu, di hari terakhir perjalanan kami, para member akhirnya menunjukkan perubahan kecil untuk lagu pertama yang kami ajarkan ke mereka. Pada saat itu aku seperti berkata "OMG, (QAQ) wa wa wa" dan aku terharu!!! Begitu rumit, begitu sulit, tapi kami juga yakin bahwa kami bisa mengatasi masalah ini. Kami berada 5 hari di sana. Aku merasa kembali ke masa lalu yang baik.

Tidak lama setelah itu, mereka memutuskan untuk melalukan debut performance di bulan Januari. Sayangnya, aku dan Mariyannu tidak mempunyai visa kerja yang memungkinkan kami untuk tampil di stage.... aku membaca ini di berita dan banyak orang sudah membicarakan hal ini, bukannya menunjukkan rasa simpati, kami lebih merasa seperti : "Benar-benar...." Lalu, sebelum debut performance aku dan Mariyannu kembali ke Shanghai dengan instruktur dance dari Jepang, berharap untuk menyesuaikan gerakan dance yang terakhir.... Namun, mula-mula, jika mereka diawasi oleh instruktur dance dari China tanpa kehadiran kami, sulit untuk percaya bahwa tidak ada kemajuan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya! Kemudian, ada sedikit perubahan suasana karena mereka harus memilih 16 member di debut show. Ini juga pertama kali untuk mereka menemukan senbatsu dan non-senbatsu. Dan ini adalah pertama kalinya aku punya perasaan yang kuat tentang perbedaan dalam budaya Jepang dan China.

Di Jepang, kami jarang menunjukkan emosi kami di stage meskipun kami tidak dipilih dalam senbatsu apapun. Jika orang lain tahu, jangan kalian pikir ini memalukan? Jadi, aku hanya bisa menahan diri. Tentu saja, ekspresi kadang-kadang muncul di wajahku atau bahkan berbicara sendiri atau mengeluh tentang hal itu. Untuk member China, jika mereka dihadapkan oleh anggota senbatsu, mereka tidak ragu-ragu untuk menunjukkan emosi mereka. Kata-kata seperti : "Aku bisa dance lebih baik dari member itu, tapi mengapa mereka memilih dia, bukan aku?" "Aku pasti lebih imut dari dia!" "Apakah benar bahwa hanya gadis-gadis cantik yang bisa berada di atas stage? Jika aku melakukan operasi plastik, apakah itu berarti aku bisa dipilih untuk berada di atas stage juga?" dapat terdengar! Yang (aku) katakan, aku memuji mereka yang bisa terus terang dan terbuka tentang perasaan mereka sendiri. Tetapi di saat yang sama, itu menghancurkan susasana di sekitar team. Sebuah penghalang dibuat antara anggota senbatsu dan anggota non-senbatsu. Ini mengakibatkan sikap yang negatif diantara member. Tidak ada yang ingin berlatih, tidak ada yang ingin mengambil apapun pada waktu itu, bahkan kata-kata dari instruktur dance Jepang, mereka sangat buruk sekali (marah)!! NTV menyiarkan program [ZERO] yang melaporkan kejadian saat itu. Aku mengerti ada perbedaan budaya, tapi apakah tidak dengan sikap dasar dan kesungguhan yang sama dimanapun?

Pada saat itu, aku tidak bisa mengendalikan diri sendiri lagi dan "SNAP" tiba-tiba, aku berteriak apa yang ingin ku katakan. Sebagian besar dari mereka memahami apa yang ku katakan, tapi ada 1 member yang tidak setuju dan berdebat denganku  sepenuhnya. Pada akhirnya, yang menjadi satu-per-satu, setengah (dari mereka) berteriak dan setengahnya lagi menangis! Kami hampir bertengkar dan saling menyerang (lol)!! Siapa yang tidak sedih? Silakan bertanya kepada translator untuk menerjemahkan kata-kata ini!!

Setelah aku sudah lebih tenang, aku pikir tidak ada member junior yang pernah berani untuk berdebat dengan senior di Jepang. Karena aku belum pernah mengalami hal ini, dari sisi yang lain, aku merasa bersyukur telah mengalami kejadian ini.  Sebenarnya, kemudian aku beruntung bisa bertemu dengan pelatih bisbol professional Jepang di Taiwan. Kami berbicar tentang hal ini dan dia berkata : "Orang-orang China punya harga diri yang tinggi jadi mereka tidak harus menantang orang lain di depan mereka (mengerikan)!" Aku telah mempelajarinya, aku melakukan sesuatu yang harusnya tidak ku lakukan. Etika adalah hal yang penting, tapi aku harus menemukan cara yang lebih baik untuk menyampaikan pesan. Ah, ini sangat sulit.

-----------------

English sub diambil dari tumblr dan English sub nya dibuat dari translate Bahasa China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar